Dampak Polusi Plastik Di Lautan

Dampak Polusi Plastik Di Lautan

polusi plastik

Daftar Isi

Seperti yang kita tahu bahwa plastik tidak akan terurai baik didaratan ataupun di lautan, plastik ini hanya akan berubah bentuk menjadi potongan kecil yang di sebut Mikroplastik. Dimana mikroplastik ini diketahui berukuran kurang dari 4.8 milimeter. Menurut Lusher (2013), mikroplastik yang tersebar di lautan akan mengendap dan terbawa oleh arus ombak sehingga bercampur dengan pasir pantai. Dimana mikroplastik ini tersebar luas di lautan pada permukaan laut, pantai maupun dasar laut yang menyebabakan mikroplastik ditemukan pada sedimen di seluruh dunia. Mikroplastik adalah salah satu akibat polusi plastik.

Pada hasil pendataan Reza dan tim yang dilakukan pada tahun 2015 hingga 2017, pada 12 wilayah perairan di Indonesia yang telah mewakili persebaran daerah barat dan timur Indonesia yaitu; Pulau Weh, Pulau Simeuleu, kepulauan Seribu,Teluk Jakarta, Teluk Benoa, Cirebon, Batam, Laut Sumba, Sekotong, Lombok, Wakatobi, Ternate, dan Perairan Sumatera Barat Daya, dimana pengambilan sampel akan ditambah hingga penelitian berakhir pada tahun 2019. Jumlah mikroplastik yang tertinggal di lautan Indonesia ada sekitar  30-960 partikel per liter. Jumlah tersebut relatif lebih sedikit dibandingkan dengan negara lain. Contohnya California 2.000 partikel per liter dan China 17.000 partikel per liter.

Gambar – Kumparan (LIPI)
Gambar – Kumparan (LIPI)

Mikroplastik ini sangat berdampak pada ekosistem laut. Ketika sampah plastik tidak dapat di uraikan oleh bakteri dan hanya terpotong-potong menjadi ukuran kecil, sampah tersebut justru akan mencemari alam. Bahkan ia masuk kedalam rantai makanan. Hewan-hewan laut seperti ikan, lumba-lumba, penyu laut, dan anjing laut menganggap kantong-kantong plastik tersebut makanan. Pada akhirnya, mereka mati karena tidak dapat menelannya. Ketika hewan mati, kantong plastik yang berada di dalam tubuhnya tetap tidak akan hancur menjadi bangkai. Ini dapat meracuni hewan lainnya. PCB yang tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang maupun tanaman akan  menjadi racun berantai sesuai urutan rantai makanannya.

Mikroplastik sangat berpotensi mencemari rantai makanan organisme laut. Pada banyak penelitian mikroplastik sudah banyak ditemukan di berbagai perut organisme laut (seperti: penyu, ikan perch, larva raksasa Bathochordaeus stygius dll). Pada kasus yang lain, berdasarkan studi yang dilakukan Katija & Choy , hewan kecil (Larvacea raksasa (Bathochordaeus stygius)), menyaring makanan dengan mengambil plastik-plastik yang terbawa ke lautan. Berikutnya, ia mengeluarkannya dalam bentuk pelet yang lalu tenggelam ke dasar lautan. Perilaku ini, mengangkut sejumlah besar mikroplastik dari lapisan atas samudra ke dalaman. Pelet yang menandung plastik ringan akan tenggelam lebih lambat, yang dengan demikian lebih mungkin dimakan hewan lain. Plastik adalah masalah besar. Ia tak hanya membahayakan ekosistem permukaan saja. Namun, ia memiliki potensi untuk mempengaruhi penghuni kedalaman di seluruh lautan dunia. Selain itu menurut Azaria di tahun 2013, keadaan hewan laut yang terbelit dan memakan sampah telah mempengaruhi setidaknya 267 spesies hewan laut di seluruh dunia, dimana:

  •       – 86% Penyu Laut
  •       – 44% Seluruh spesies burung laut
  •       – 43% seluruh spesies mamalia laut dan sejumlah besar ikan dan spesies krutasea.

Oleh sebab itu pencegahan dan pengurangan masuknya sampah ke dalam lautan harus benar-benar kita kendalikan. Banyak cara sederhana seperti memilah sampah dan membuang di tempat yang tepat dapat mengurangi masuknya sampah kedalam lautan. Selain itu, mengawasi serta melaporkan tindakan yang mencurigakan di perairan Indonesia. Ini memudahkan pihak Polisi laut untuk mengamankan wilayah tersebut dari pembuangan sampah liar negara lain ataupun dari perusahan yang tidak bertanggungjawab. Mari Generasi Hijau, lindungi laut kita!

Referensi
Bagikan Artikel Ini
Postingan Terkait
Poster Green Fund Digital Philanthropy (Faqih Mauludin / Greeneration Foundation)
1 Tahun Green Fund Digital Philanthropy Memberi Dampak
Kebakaran di Gunung Bromo (BPBD Kabupaten Malang)
Kebakaran di Gunung Hanguskan Pesonanya
Foto 1. Hijabers Berfoto di Alam (Fifi Fauziah / Unsplash)
Hijab Ramah Lingkungan Sempurnakan Ibadah Ramadan
Ingin Terus Mendapatkan Informasi Terbaru Kami? Berlangganan Sekarang
Dengan berlangganan kamu telah menyetujui Kebijakan Privasi yang berlaku.
img 9429 cleanup

Mau up-date tentang kondisi lingkungan terkini?
Berlangganan sekarang!

Masukkan e-mailmu dan kami akan kirimkan berbagai informasi lingkungan menarik dan berbobot hanya untuk kamu, Generasi Hijau!

Dengan berlangganan kamu telah menyetujui Kebijakan Privasi yang berlaku.